Teks1

Mereka bilang hidup jangan disesali, Aku bilang salah. Hidup jangan dikecewakan || Selain pada Tuhanmu, takut dan malulah pada penyesalan.

Fast Track, Program Jalur Cepat Meraih Gelar S2

Kabar hangat datang dari pihak dekanat Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Untuk pertama kalinya Fakultas Ekonomi Unsoed menyelenggarakan program Beasiswa Fast Track (FT) yang merupakan program pendidikan alih jenjang Strata 1 ke Strata 2. Berbeda dengan alih jenjang pada umumnya, melalui program ini seorang mahasiswa S1 diperkenankan menempuh (mengambil mata kuliah) S2 semenjak tahun ke 3 S1. 

Fast Track itu program jalur cepat. Mahasiswa S1 yang pada tahun ke 4 banyak waktu kosong, biasanya teori sudah selesai lalu nyusun skripsi. Lah itu kita berdayakan untuk ngambil mata kuliah S2. Lah nanti di daftar sebagai mahasiswa S2 kalau sudah lulus S1. Yang ikut fast track 4 tahun harus lulus.” Ungkap Dekan Fakultas Ekonomi Unsoed, Dr. Haryadi, M.Sc.


Ditemui di ruanganya, beliau mengungkapkan bahwa sebenarnya program Beasiswa FT sudah direncanakan sejak 2009 silam, yakni berawal dari kunjungan Dekan FE Unsoed ke kampus ITB Bandung yang telah menjalankan program serupa. Keinginan menyelenggarakan program FT yang di adobsi dari ITB pun mulai dikonsep dan baru terlaksana tahun ini. Hanya saja berbeda dengan konsep FT ITB yang pembiayaannya masih dibebankan kepada mahasiwa, pembiayaan FT FE UNSOED diambil dari program Beasiswa Unggulan Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional RI. Dengan demikian, program FT FE Unsoed dapat dikatakan sebagai program jalur cepat meraih gelar S2 tanpa biaya.

“Program ini merupakan program jalur cepat yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 untuk melanjutkan kuliah ke jenjang Strata 2 dengan dibiayai oleh dana beasiswa unggulan Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemendiknas RI.” Ujarnya.

Pihaknya juga mengklaim bahwa diantara seluruh Fakultas yang ada di Unsoed, hanya Fakultas Ekonomi yang menyelenggarakan program beasiswa ini. “Di Unsoed, kita (Fakultas Ekonomi, red.) yang pertama. Yang lain belum ada.” Akunya.

Namun kendati bernama beasiswa, program FT FE Unsoed hanya menanggung biaya pendidikan tanpa meliputi uang saku, biaya hidup, maupun biaya buku. Hal ini serupa dengan jenis beasiswa unggulan lain seperti Beasiswa Unggulan Double Degree bagi mahasiswa S1 Program Studi Internasional, Beasiswa Unggulan Ekonomi Syariah (MAKSI), dan Beasiswa Unggulan MEP yang telah diselenggarakan lebih dulu oleh pihak Fakultas Ekonomi. “Uang saku ga dapat, makan ditanggung sendiri. Kalo ini biaya pendidikan saja. Pokoknya segala pembiayaan yang berkaitan dengan belajar, SPP dan seterusnya ditanggung oleh pihak pemberi beasiswa unggulan. Namanya beasiswa tapi ga dapet duit, hanya sekolahnya ga mbayar.” Ia menambahkan.

Disela-sela pembicaraan Ia juga menegaskan bahwa ada beberapa syarat dan kontrak yang harus dipenuhi oleh peserta program Beasiswa FT. Adapun syarat yang diperlukan adalah berasal dari program studi yang telah terakreditasi A, tengah menempuh tahun ke 3 S1, dan memiliki IPK minimal 3,25. Kemudian melaksakan ujian TOEFL sebagai penditeksian dini kemampuan bahasa inggris masing-masing calon peserta. Sementara itu, kontrak yang harus dipenuhi adalah lulus S1 dalam kurun waktu 4 tahun, meraih IPK minimal 3,5 dan toefl 500 pada ssat lulus S2, serta lulus maksimal dalam kurun waktu 5 tahun (terhitung sejak tahun pertama S1).

Lalu bagaimana apabila kontrak tersebut tidak terpenuhi? Peserta program Beasiswa FT tersebut akan dikenakan sanksi dikeluarkan dari program ini. “Ya dikeluarkan dari FT, dia ga boleh melanjutkan. Memang sebetulnya kita mengharapkan begitu, supaya betul-betul tidak main-main. Kontrak waktu per mahasiswa 5 tahun.” Tegasnya.

Saat ditanya mengenai keterikatan dinas, ia menyakinkan bahwa program beasiswa ini tidak bersifat mengikat. “Kalo ini tidak ada kontrak untuk jadi pegawai atau apa. Karena tadi tujuannya ingin meningkatkan kualitas. Itu yang pertama.  Yang kedua, ya memenuhi kebutuhan kalo kita butuh dosen nanti saya bisa memilih yang bagus-bagus. Tapi tidak mengikat.” Jelasnya.

Meskipun dengan beberapa kontrak yang nampak berat, namun di tahun pertamanya penyelenggaraan program Fast Track disambut antusias oleh para mahasiswa S1 IESP dan Manajemen. Sebut saja Wendi A, mahasiswa Manajemen 2008, yang mengaku tertarik mengikuti program beasiswa ini. “Program yang sangat menarik. Bisa menempuh studi S2 pada saat kita masih berstatus S1.” Ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Anita K, mahasiswa IESP 2008. Ia menilai bahwa program Beasiswa FT adalah kesempatan bagus yang sayang untuk dilewatkan. “Bisa sekolah S2 memang impian ku. Karena untuk bisa menjadi dosen, minimal kan harus S2. Meskipun sebenarnya aku pingin S2 Teknik Tata Kota, tapi program FT termasuk kesempatan yang bagus. Jadi aku ambil kesempatan bagus itu.” Tandasnya.

Lebih lanjut, Dr. Haryadi, M.Sc menjelaskan bahwa rencana kedepan program Beasiswa FT akan dikonsep sedemikian rupa. Sehingga peserta program ini juga berkesempatan kuliah beberapa bulan di luar negeri selama periode program Beasiswa FT berlangsung. Hal ini ditujukan agar mahasiswa peserta program mendapat pengalaman lebih dan memperkaya ilmu serta pengalaman yang dimilikinya.

“Saya kepengen tidak hanya seperti ini FT-nya, tapi juga mahasiswa diberi bekal ke luar negeri. Kalo bisa memang bekalnya kuliah, kalo engga cari kegiatan lain paling tidak untuk menambah kepercayaan mental.” Harapnya.

Terlepas dari itu semua, pelaksanaan perdana program ini terkesan kurang terbuka. Seperti yang dikemukakan Presiden BEM FE, Tyo D. Ia menyayangkan minimnya upaya sosialisasi yang dilakukan pihak dekanat maupun jurusan. “Saya pikir dengan adanya beasiswa FT ini memberikan kesempatan bagus bagi mahasiswa yang unggul dalam prestasi akademik untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya saja, lagi-lagi masih dirasa kurang sosialisasi dari pihak birokrat baik itu mengenai kriteria, konsep pelaksanaan, serta prospek ke depan dari beasiswa ini.” Tandasnya.

Hal serupa turut dikeluhkan salah satu calon peserta Wendi A, mahasiswa Manajemen 2008. “Open recruitment FT ini terasa seperti sekedar penuntasan kewajiban saja, SOP perekrutannya seperti kurang meyakinkan. Pertimbangan syaratnya pun terlalu sempit ketika penilaian utama penyeleksian terletak pada IPK. Penjelasan ketika diterima pun tidak ada, seperti SKS, seperti apa ketika bentrok dengan KKN bagi yang belum KKN.” Keluhnya.

Sosialisasi terkait pengumuman hingga penjelasan prosedur program menjadi bahan evaluasi yang perlu dibenahi untuk penerimaan calon peserta program Beasiswa FT berikutnya. Adapun periode penerimaan program Beasiswa FT dicanangkan setiap Agustus-September. |jey.






2 komentar:

  1. hebat y ekonomi unsoed..

    BalasHapus
  2. mantap nih infonya
    mmapir ke blog aku jg yah http://uzi-online.blogspot.com/2013/07/cari-uang-lewat-ekioskucom.html

    BalasHapus