Teks1

Mereka bilang hidup jangan disesali, Aku bilang salah. Hidup jangan dikecewakan || Selain pada Tuhanmu, takut dan malulah pada penyesalan.

Hemat Kertas Jaga Eksistensi Bumi

Sob, postingan kali ini ane mw nyoba pake bahasa baku ah ya.. :D

Malam masih panjang, pagi belum menjelang. Seolah terbiasa, hari ini saya tidak bisa begitu saja merelakan mimpi datang lebih dini. Ada hal yang membuat saya merasa tidak nyaman kalau satu malam saja tidak 'berkunjung' ke berkas kerja yang saya beri nama skrisi acak. Tentu saja tak sekedar membuka ulang, tapi kembali membaca, merangkai kata-kata, hingga meneruskan upaya mewujudkan pemikirian ke dalam bentuk sebuah tulisan ilmiah. Sialnya, niat mulia itu tidak selalu mulus. Selalu saja ada deadlock. Malam ini, penyakit aneh itu juga muncul. Ah, agar tetap terbiasa dengan menulis akhirnya saya memilih posting di blog saja =)

Iseng, begitu awalnya. Ya, saya cuma iseng hendak membuat analisis penggunaan kertas oleh mahasiswa dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan. Proses menyelesaikan tugas akhir lah yang menyumbang besar atas pemikiran iseng ini. Sobat yang juga mahasiswa dan sedang menempuh pembuatan skripsi pasti tahu bahwa proses pembuatan 'kitab sakti' ini tidak mudah. Menguras tenaga, memeras otak, membuang uang dalam volume yang lebih besar. Terlebih kalau harus megalami revisi berulang, hmm tentunya lebih terasa sensasinya. hha.. 

Sobat pernah berpikir berapa banyak lembar kertas yang terpakai dan dibuang? Entah untuk fotocopy atau mencetak ulang berkas sobat. Ini dia yang menjadi latar belakangnya. Saya sendiri mengakui belum mengalami banyak revisi, namun demikian sudah cukup banyak menggunakan kertas. Untuk pembuatan outline penelitian saja, saya sudah hampir menghabisakan stok 1 rim kertas yang saya dibeli untuk kepentingan mencetak dan meng-copy berkas maupun literatur pendukung. Pada kasus lain, teman saya melakukan revisi berulang yang lebih frekuentatif. Bayangkan berapa lembar kertas yang ia gunakan dan buang? Ah, berapa kertas yang habis digunakan oleh saya atau teman saya lakukan pastinya terlihat seperti tanah dalam pot di atas lahan yang lapang. Tidak terlalu banyak. Tapi bagaimana kalau dilihat secara agregat? Terlalu rumit. Saya sederhanakan saja dengan analisa berikut.

Kertas dihasilkan dari pohon jenis hardwood atau pinus. Rata-rata pohon yang di tebang adalah pohon pinus yang sudah dewasa yang mempunyai diameter sekitar 0.3 meter -0,5 meter dan tinggi lebih dari 18 meter. Dengan diameter dan ukuran demikian maka biasanya berat pohon pinus tersebut kira-kira 730 kg. Begitu masuk ke dalam pabrik pengolahan, pohon yang sudah menjadi potongan kayu akan di ubah pabrik menjadi bubur. Pada proses tersebut maka sebanyak 50 % berupa simpul, lignin serta bahan-bahan lain yang tidak baik untuk membuat kertas akan disingkirkan. Dari hasil olahan satu pohon pinus menghasilkan kira-kira 365 kg, sementara dari hasil pengolahan kayu menjadi kertas, satu rim kertas ukuran A4 (berisi 500 lembar kertas) mempunyai berat 2.27 kg. Sehingga sebuah pohon pinus usia 8 tahun dengan tinggi sekitar 18 meter dan lebar 0.3 meter setara dengan 161 rim kertas ukuran A4 (http://science.howstuffworks.com)

 
Tumpukan kayu yang akan diolah menjadi bubur kayu pada sebuah perusahaan yang berada ditengah hutan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tumpukan kayu ini menempati lokasi hampir seluas 4 kali lapangan bola, dengan ketinggian tumpukan sekitar 3 meter. meter.

 Penggundulan hutan yang terus berlangsung.

Jumlah mahasiswa Srata I Unsoed per 2011 mencapai jumlah 3.500 orang, diproyeksikan 4 tahun kemudian  lulus. Pastinya setiap mahasiswa menggunakan kertas (misal ukuran A4) di setiap semesternya, misalnya untuk hand out, membuat tugas, jurnal, skripsi, hingga tesis.  Taruh lah, minimal 1 rim kertas ukuran A4 habis terpakai untuk kebutuhan 1 orang mahasiswa setiap semester. Jadi kira-kira akan ada sekitar 3.500 rim kertas terpakai. Satu rim kertas ukuran A4  mempunyai berat 2.27 kg. Maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
3.500 mahasiswa x 1 rim kertas A4 x 2 semester= 7000 rim kertas.
Jika 1 pohon menghasilkan 161 rim kertas maka:
28.000 rim kertas : 161 rim kertas = 43,478 pohon. 
Artinya 43,478 pohon ditebang dalam setahun atau sekitar 173,913 pohon akan berkurang selama periode belajar 4 tahun seiring dengan kelulusan mahasiswa sarjana di Unsoed! Waw.

Jika asumsi perhitungan ini turut menghitung kebutuhan seluruh Perguruan Tinggi atau bahkan seluruh penggunaan kertas di Indonesia, maka berapa batang pohon yang ditumbangkan. Ribuan atau bahkan puluhan ribu pohon ditebang. Bisa dibayangkan berapa hektar luas hutan yang terus digunduli? Lalu bagaimana dampaknya terhadap kehidupan makhluk di Bumi? Akan timbul banyak masalah: kekeringan, pemanasan global yang semakin parah, bencana banjir, dan masalah lain yang serius bagi eksistensi Bumi dan makhluk hidupnya.

Penggunaan kertas memang belum bisa dihentikan, tapi bisa diminimalisir. Hemat kertas. Ya, perilaku ini bisa diejawantahkan dalam bentuk, misalnya, penggunaan kertas daur ulang (kertas buram), menghindari handout dalam bentuk hardcopy dalam kuantitas besar, dan lain-lain.

Dalam kaitannya dengan penyelesaian tugas akhir, penghematan kertas sebagai upaya penyelamatan dini Bumi bisa diejawantahkan dalam peraturan revisi sebaiknya diperkenankan menggunakan kertas buram, toh akan dievaluasi dan 'dicoret-coret' oleh dosen pembimbing. Bahkan jika perlu revisi hanya berupa softcopy, itu jauh lebih baik. Hemat kertas dan memudahkan proses pengeditan. :p

Gimana sob, sepakat? Tolong kampanyekan juga ke dosen, dekan, atau rektor di kampus sobat ya.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar